Laman

Cari Blog Ini

Sabtu, 24 Agustus 2019

Monyet ekor panjang - willy ekariyono



Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) adalah merupakan monyet asli Asia Tenggara, saat ini (2013) menjadi monyet yang paling populer dan sangat mudah dikenali, karena seringnya dijumpai. Populasi monyet jenis ini masih banyak, kemampuannya beradaptasi membuat monyet ekor panjang terbiasa dengan kehadiran manusia. Monyet ini sangat adaptif dan termasuk hewan liar yang mampu mengikuti perkembangan peradaban manusia.



Di beberapa daerah di Indonesia yang tercatat, Monyet Ekor Panjang disebut Kethek/Munyuk (Jawa), Monyet, Kunyuk/Onces (Sunda), Bojog (Bali). Crab-eating Macaque atau Long-tailed Macaque (English). Dalam bahasa latin (nama ilmiah) adalah Macaca fascicularis.



Dewasa Monyet Ekor Panjang panjang tubuhnya sekitar 38-55 cm ditambah ekor sepanjang 40-65 cm. Berat tubuhnya berkisar antara 5-9 kg (jantan) dan 3-6 kg (betina).

Bulu berwarna coklat keabu-abuan hingga coklat kemerahan dengan wajah berwarna abu-abu kecoklatan serta jambang di pipi berwarna abu-abu, terkadang terdapat jambul di atas kepala. Hidungnya datar dengan ujung hidung menyempit. Monyet ini memiliki gigi seri berbentuk sekop, gigi taring dan geraham untuk mengunyah makanan.



Hidupnya berkelompok dengan anggota antara 5 hingga 40-an ekor lebih. Dalam satu kelompok terdapat 2-5 pejantan dengan jumlah betina 2-5 kali lipatnya dengan salah satu monyet jantan sebagai pemimpin kelompok.

Monyet ini termasuk hewan omnivora. Makanannya bervariasi mulai dari buah, daun, bunga, umbi, jamur, serangga, siput, rumput muda, bahkan kepiting.

Primata ini mampu beradaptasi dan hidup dalam beragam ekosistem mulai dari hutan bakau di pantai, dataran rendah hingga pegunungan dengan ketinggian 2.000 meter dpl.

willy ekariyono, 2013


Tidak ada komentar: