Laman

Cari Blog Ini

Minggu, 21 Juli 2013

Lonchura punctulata - Bondol Peking - Scaly-breasted Munia (kecil dan cantik) - willy ekariyono




Bondol peking (Lonchura punctulata) adalah sejenis burung kecil pemakan biji-bijian tumbuhan rerumputan.


Dari kata Punctulata artinya berbintik-bintik, terlihat corak warna bulu-bulu di dadanya.

Berukuran tubuh yang kecil (paruh-ujung ekor sekitar 11 cm). Burung yang sudah dewasa berwarna coklat kemerahan di leher dan sisi atas tubuhnya, dengan coretan-coretan agak samar berwarna muda. Sisi bawah putih, dihiasi dengan bulu2 menyerupai sisik yang berwarna coklat pada dada dan sisi tubuh. Bulu2 pada bagian perut bagian bawah sampai bagian pantatnya berwarna putih. Burung yang masih muda dengan dada dan perut kuning tua sampai kecoklatan. Bulu pada jenis yang jantan tidak berbeda dengan betinanya.
Iris mata coklat gelap; paruh berwarna abu-abu kebiruan; kaki hitam keabu-abuan.

Bondol peking masih dapat dijumpai di sekitar lingkungan pedesaan dan di beberapa perkotan, terutama di dekat persawahan atau tegalan. Makanan utama burung ini adalah aneka biji rumput-rumputan. Oleh sebab itu bondol peking kerap mengunjungi sawah, padang rumput, lapangan terbuka bervegetasi dan kebun.

Hidupnya berpasangan atau dalam kelompok namun dengan jumlah yang tidak banyak, sering bergerombol memakan bulir biji-bijian di rerumputan. Burung ini sering bersama-sama dengan jenis bondol lainnya, seperti dengan bondol jawa (L. leucogastroides).

Sarang bondol peking ini berbentuk bola atau botol dengan bahan material dari rerumputan, dan tersembunyi di antara daun-daun dan ranting.

Telurnya berwarna putih, 4-6 (-10) butir, dengan ukuran sekitar 15 x 11 mm. Peking ini berbiak di sepanjang tahun.

Bondol peking menyebar luas mulai dari India barat, Cina utara, Asia Tenggara, Semenanjung Malaya, Filipina, dan kepulauan Indonesia. Di Indonesia, bondol peking umum ditemukan di dataran rendah Sumatra, Jawa dan Bali hingga ketinggian 1.800 m dpl. Di Sulawesi hingga sekitar 1.600 m dan di Nusa Tenggara, khususnya di Timor hingga 2.300 m dpl. Di Kalimantan bagian selatan, diperkirakan ada populasi feral (burung lepasan).

Beberapa ras yang ada di Indonesia, di antaranya:
  • Lonchura punctulata nisoria, di Jawa, Bali, Lombok dan Sumbawa
  • Lonchura punctulata baweana, endemik di Pulau Bawean
  • Lonchura punctulata blasii, di Flores hingga Tanimbar
  • Lonchura punctulata sumbae, endemik Pulau Sumba
  • Lonchura punctulata particeps, endemik Pulau Sulawesi

Keberadaan jenis ini sudah semakin sedikit sampai saat ini (2013), banyak tekanan yang menyebabkan mulai dari perubahan habitat dan penangkapan oleh manusia. (willy ekariyono, 2013)