Saat belum punya TC, sering ngebayangin terussss ........ makin panjang deh FL lensa yang ada (500mm).
Akhirnya kebeli juga nih TC2iii, dan dicobalah. Objek jadi lebih dekat dan besar, tapi saat diperhatikan yang besar hanya pada bagian tengahnya saja.
Kata kawan2, mengurangi kualitas foto. Autofokus lebih lambat. Merubah aperture maximum yang available dari f/2.8 menjadi f5.6.
ya akhirnya jarang dipake, kecuali buat jaga2 aja, record shot dan kalau cahaya banyak
Sabtu, 24 September 2016
Pengalaman dengan Nikon 14-24mm f/2.8 oleh Willy Ekariyono
Gilaaaa .......... saat megang lensa ini.
Lensa ultra wide zoom, ternyata dengan kecepatan tinggi f/2,8, ternyata tanda Golden Ring (yang katanya lensa papan atasnya Nikon), memang pantaslah.
Saat pake lensa ini, sesuai dengan keinginan saya. Mampu menangkap moment dari jarak dekat tanpa kehilangan suasana dan subjectnya. Lensa ini mampu untuk handling speed pada situasi low light dan tanpa flash, dan feature zoom nya memudahkan untuk mengatur komposisi.
Landscape??? ya jelas sangat diuntungkan. Lensa ini dengan sudut ultra lebarnya, juga contrast warna yang dihasilkan serta ketajamannya yang sangat baik.
Jumat, 23 September 2016
Pengalaman dengan Gitzo GT 55325 oleh willy ekariyono
awalnya beli tripod yang harga murah sampai punya beberapa, tapi baru terasa pada saat hunting ke hutan. Pejalanan mendaki gunung, blusukan di hutan, menjadikan badan capek banget. Seringkali korbannya adalah tripod yang jadi tumpuan untuk menahan beban dan sebagai penyangga tubuh dengan ransel kamera berat. nah tripod yang murah langsung patah.
akhirnya browsing dan liat2 para fotografer satwa liar menggunakan merek Gitzo. Namun produk ini, jarang ada di Indonesia, kata toko2 yang ada di Jakarta, produk itu tidak laku disini, ????? lho kok, iya karena harganya yang mahal jadi jarang sekali yang beli .......... kalo mau juga harus inden untuk waktu yang gak janji.
buat saya tripod sangat diperlukan, terlebih saat membawa lensa besar 500mm f/4, saya akan cape banget saat gendong itu lensa dalam 30 menit pertama, Selain itu, bila kita hunting foto yang memerlukan jalan kaki jarak jauh, maka berat tripod seolah-olah terus bertambah, dan saya akan kepayahan dengan cepat. tripod sangat membantu saya. Saat memotret, supaya gak goyang dan memudahkan saya untuk memainkan fitur2 yang ada di gears.
Pengalaman dengan lensa Nikon 500mm f/4 E FL ED VR oleh Willy Ekariyono
Wah ........... pokoknya sip abiss, pake lensa ini. Setelah browsing, ternyata memang teknologi dan komponen2 yang menyusunnya memang oke .......... "pantesan hasilnya ............. beuhhh banget"
Hasil penelusuran kira2 seperti ini:
500mm f/4 adalah lensa fix yang biasa disebut
sebagai Prime Lens atau single lens dan ini merupakan lensa jarak jauh yang
biasa dikenal sebagai lensa tele, untuk digunakan pada kamera FX (full
frame) dirancang untuk memberikan kemampuan optik dan fokus tingkat tinggi
dalam paket lensa tele yang ringan.
Pihak Nikon mengatakan lensa ini dirancang untuk fotografer
olahraga, perang, satwa liar, dan press. Dan para pengguna sangat senang atas
pengurangan berat lensa ini.
Lensa ini memiliki fitur dan teknologi autofocus
terbaru dari Nikon, sensor pelacakan tercepat dan terakurat untuk mengunci
obyek yang bergerak cepat. Lensa ini juga menggunakan teknologi
elektromagnetik Diafragma untuk mengatasi dan menjaga eksposur secara konsisten
dari kilatan cahaya selama badai petir atau mortir menerjang.
Lensa ini mengalami penurunan berat badan secara
signifikan dari pada pendahulunya. Pada lensa 500mm hampir 20% lebih ringan
dari pada keluaran sebelumnya.
Penurunan berat lensa ini disebabkan oleh elemen baru bernama fluorite yang
mulai ada kedalam elemen lensa Nikon tersebut.
Fitur dan spesifikasi lain dari lensa ini adalah,
mencakup seluruh bagian konstruksi lensa menggunakan magnesium alloy, kaca
lensa dilengkapi Nano Kristal Coating, 4-stop VR image stabilization anti getar
untuk stabilisasi, deteksi tripod otomatis, sebuah modul SPORT VR untuk
tampilan gambar sensor bidik pada jendela bidik lebih stabil, pengunci cuaca,
lapisan fluorine tahan debu, air dan kotoran minyak dan jamur.
Rabu, 21 September 2016
Pengalaman dengan Nikon D4S untuk setting Bird Photography oleh willy ekariyono
Alhamdulillah, terima kasih kepada Allah SWT, yang memberikan rejeki sehingga dapat memiliki Nikon D4S.
Wow .......... wuihhhh ............ waduh saat si monster hitam Nikon D4S ada digenggaman saya.
utak-utik terus, sampe akhirnya menemukan settingan yang sesuai dengan maunya saya.
- Auto ISO: 100-12,800
- Minimum shutter speed: 1/2000
- Capturing: RAW/JPEG
- Dynamic Area: AF-21
- Continuous-servo autofocus: AF-C
- Focus Tracking with Lock-On: 4
- AF Activation: Off
- 10 FPS.
- Metering: Matrix
- Firing Mode: CH
- Flash: Slow or N
Wow .......... wuihhhh ............ waduh saat si monster hitam Nikon D4S ada digenggaman saya.
utak-utik terus, sampe akhirnya menemukan settingan yang sesuai dengan maunya saya.
- Auto ISO: 100-12,800
- Minimum shutter speed: 1/2000
- Capturing: RAW/JPEG
- Dynamic Area: AF-21
- Continuous-servo autofocus: AF-C
- Focus Tracking with Lock-On: 4
- AF Activation: Off
- 10 FPS.
- Metering: Matrix
- Firing Mode: CH
- Flash: Slow or N
Langganan:
Postingan (Atom)